CgAi70iWShD0m9VqH1PKnZAfEsE

Kamis, 12 Desember 2013

Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat

KAOS JAM GADANG
Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar".
Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Ini adalah Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.
Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat

SEJARAH

Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. dimana Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.
Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. dulu belum ada Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat, Sehingga sejak dibangun dan sejak diresmikannya, menara jam ini telah menjadi pusat perhatian setiap orang. Hal itu pula yang mengakibatkan Jam Gadang kemudian dijadikan sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol Kota Bukittinggi.[1]
Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat. Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya. Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, atap pada Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Kemudian pada masa pendudukan Jepang diubah menjadi bentuk pagoda. Terakhir setelah Indonesia merdeka, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.
Renovasi terakhir yang dilakukan pada Jam Gadang adalah pada tahun 2010 oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dengan dukungan pemerintah kota Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Renovasi tersebut diresmikan tepat pada ulang tahun kota Bukittinggi yang ke-262 pada tanggal 22 Desember 2010.
Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat
READ MORE - Contoh Design KAOS JAM GADANG Bukittinggi Sumatra Barat

Selasa, 10 Desember 2013

Contoh Design Kaos Adat Atceh BEK LAGEE JAMPOK

DESIGN KAOS ACEH
Istilah ini sudah terkenal sejak dulu kala, mungkin sewaktu nenek-nenek
kita masih remaja. Contoh Design Kaos Adat Atceh BEK LAGEE JAMPOK. 

Sebenarnya istilah Bek Lagee Jampook ini kalau
diartikan secara bahasa artinya, “Jangan Seperti Burung Hantu”, namun
kalau diartikan secara ilmiah gauliah, artinya “Jangan Narsis ya”.
Sejarah mengatakan, pada jaman dulu kala, dalam sebuah hikayat Aceh, di
sebuah rimba, sedang ada kumpul binatang, binatang-binatang ini sedang
berunding untuk memilih pemimpin mereka, tiba-tiba saja Burung Hantu
(Jampok) mengajukan diri dengan mengatakan kelebihan-kelebihannya, mulai
dari bentuk wajah, paruhnya yang indah, dan lain-lain. sejak saat itulah
muncul istilah “Bek Lagee Jampok!”, tapi sekarang istilah itu digunakan
buat siapa saja yang narsis, walaupun ada istilah, no narsis,no eksis. 

Contoh Design Kaos Adat Atceh BEK LAGEE JAMPOK
READ MORE - Contoh Design Kaos Adat Atceh BEK LAGEE JAMPOK