Logo - Trading Card Game Palangkaraya |
Selasa, 19 Maret 2013
Logo Trading Card Game Palangkaraya
KAOS PESIBA BALIKPAPAN
KAOS PERSIBA BALIKPAPAN |
Persiba diketuai oleh H. Syahril HM Taher. Manajer umum Persiba saat ini adalah Ir. Jamal Al-Rasyid, MM. Sedangkan pelatih Persiba Balikpapan sekarang adalah Hans Peter-Schaller yang berkebangsaan Austria, menggantikan Peter Butler asal Inggris.
Walau sudah berdiri sejak 1950, Persiba baru menujukan eksistensinya di panggung sepakbola nasional sejak digulirkannya Liga Indonesia 1994/1995. Persiba pada tahun 2006 lolos ke babak delapan besar. Pada Indonesia Super League musim 2009/2010 lalu, Persiba menempati posisi 3 dibawah Arema dan Persipura, lebih baik dari posisi Persib (4) dan Persija (5). Capaian terakhir ini memunculkan prediksi bahwa kekuatan Persiba diyakini akan semakin hebat kedepannya, terlebih Persiba sebagai wakil dari Pulau Kalimantan memberi kejutan di Turnamen Pemanasan Inter Island Cup 2010 dengan mengalahkan Sriwijaya FC 3-0 pada fase grup, Sriwijaya adalah juara Inter Island Cup dan Piala Indonesia 2010. Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004. Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga sampai sekarang.
Musim 2011-2012, Persiba Balikpapan finish diurutan ke 7 lebih baik dari tim asal Kaltim lainnya Mitra Kukar (9) dan Persisam (11)
KAOS PS Barito Putera
KAOS PS BARITO PUTERA |
Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh gol sundulan kepala Kekey Zakaria, kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun Barito Putera pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.
Langganan:
Postingan (Atom)