CgAi70iWShD0m9VqH1PKnZAfEsE

Kamis, 08 November 2012

Desain Kaos Alumni SMP N 1 Prembun

KAOS ALUMNI SMP N 1 PREMBUN
Sejarah SEKOLAH
Pada sekitar tahun delapan puluhan, Pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sehingga di tiap kawedanan dimungkinkan berdirinya SMA Negeri. Adanya peluang tersebut, di Prembun segera dibentuk Panitia Pendiri SMA Negeri.  Personalianya adalah:
1.       Bapak Soemarto
2.       Bapak H.  Tafsirul
3.       Bapak Sardi
4.       Bapak Drs. Bambang Sutedjo (Wedono Prembun)
5.       Bapak Mukson (Camat Prembun)
Usulan pertama yaitu penegerian SMA PEMDA.  Setelah mengalami beberapa kali revisi, maka keluarlah keputusan yang ditunggu-tunggu, yaitu Keputusan Mendikbud Nomor : 0298/ 0/1982 tentang penunjukan wilayah Prembun Kabupaten Kebumen menjadi lokasi UGB SMA Negeri, yang merupakan urutan ke 6 dari seluruh wilayah Jawa Tengah.
Pada Tahun 1982 mulai menerima siswa baru sebanyak 3 kelas (144 siswa).  Pengelolanya diserahkan kepada Kepala SMA Negeri Kebumen (Suhadi, BA).  Sedangkan pelaksana harian oleh Suhadi, BA ditunjuk  Drs.  Marsudi dan Djumiral, BA untuk mengurusi kegiatan pembelajarannya.  Sambil menunggu selesainya pembangunan gedung, maka untuk sementara lokasi SMA Negeri 1 Prembun berada di SMP Negeri 1 Prembun.  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada waktu sore hari antara pukul. 13.00 -  17.30 WIB.
Usia 10 tahun, bagi sesuatu perkembangan sekolah memiliki arti yang cukup penting, karena ibarat tahapan sebuah pembangunan, maka usia tersebut sudah melewati 2 tahapan pelita, sehingga layak untuk disimak seberapa jauh perubahan serta perkembangan yang telah dicapai dalam kurun waktu satu Dasa Warsa.
Tercatat ketika pertama kali berdiri, SMA Negeri Prembun hanya memiliki 5 tenaga guru non pinjaman, yaitu :
1.       Bapak Kundari Edy Pranoto , BA
2.       Bapak Teguh Supriyadi
3.       Bapak Barkah Raharjo
4.       Ibu Katijah
5.       Bapak Drs.  Margunanto
Setelah satu semester menumpang di SMP Negeri Prembun, maka pada awal bulan Januari 1983, kegiatan pembelajaran dipindahkan ke gedung baru karena lokasi gedung memang sudah selesai.  Sebanyak 9 kelas yang terletak pada 3 lokal bangunan, 1 lokal untuk ruang Guru plus Tata Usaha, 1 lokal untuk ruang keterampilan, 1 lokal ruang Perpustakaan dan 1 lokal untuk Laboratorium mulai ditempati dan dilengkapi sedikit demi sedikit.  Dengan penempatan gedung baru itulah seluruh komponen sekolah mulai berjuang guna mewujudkan suatu kondisi sekolah yang semakin baik seiring dengan berkembang waktu.
Tepat pada tanggal 1 Februari 1983, SMAN Prembun mendapatkan kawat telegram dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Tengah  No :  328/103/C. 83 yang isinya menunjuk Bapak Achmad, guru SMA Negeri 1 Magelang untuk diangkat menjadi Kepala Sekolah, sambil menunggu SK yang resmi.  Melalui SK Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah No : 1682/103/H. 83 maka diadakanlah serah terima jabatan dari Pjs. Kepala Sekolah dalam hal ini  Bapak Suhadi, BA kepada Bapak Achmad, SMA Negeri Prembun mulai dari awal mengisi kegiatan sekolah dengan sarana yang masih sangat terbatas.
Di akhir tahun 1983, beberapa Bapak/ibu guru mulai hadir mengisi kekosongan jam yang selama ini dirangkap oleh guru-guru SMA Negeri Kebumen dan sebagian dari guru-guru SMP Negeri Prembun.  Mereka yang hadir ada yang Wiyata Bhakti, ada yang membawa nota tugas, ada pula yang membawa SK Mutasi dari sekolah lain.  Sebagian perlengkapan juga datang didrop oleh Pemerintah, seperti mesin ketik, sebagian alat-alat Laboratorium, buku-buku perpustakaan serta alat-alat olahraga.  Pada tahun ini siswa juga kian bertambah.
Era Kepemimpinan Sekolah selanjutnya dijabat oleh Drs.  Achmad Chafid, semula adalah guru Matematika SMA Negeri 1 Kebumen.  Beliau secara resmi menjabat sebagai kepala yang ke-2.
Kegiatan pengembangan fisik lingkungan SMA Negeri Prembun terus dilanjutkan, dan masih diprioritaskan pada pengurusan tanah.  Pada awal tahun 1986 dimulai dengan membangun lapangan basket yang sekaligus berfungsi pula sebagai lapangan tenis terletak di sebelah utara lokal perpustakaan.  Bersamaan dengan itu pula SMAN Prembun mendapat dropping  ke-2 tambahan lokal untuk 3 kelas, sehingga akhirnya jumlah kelas bertambah menjadi 14 ruang kelas.  Untuk pertama kalinya di pengembangan lingkungan fisik nampaknya cukup intensif pada tahun tersebut.  Hal ini terbukti pada tahun yang sama dibangun pula ruang kantin dan ruangan kecil (tempat UKS sekarang) yang bersumber dari dana BP3. 
Pembenahan sarana pendidikan adalah dengan datangnya dropping alat-alat laboratorium periode 2, yang meliputi alat-alat Fisika, Kimia, Biologi serta Bumi Antariksa. Droping alat-alat ini cukup menggembirakan, karena selain lengkap juga porsinya tergolong besar, karena dropping ke-2 ini sebenarnya merupakan dropping awal pengisian laboratorium.  Pada bulan April 1986 juga merupakan momentum baru dimana SMAN Prembun memiliki sebuah sambungan telepon’’ engkol’’ baru.  Ini merupakan kemajuan terutama dapat mempersingkat alat komunikasi horizontal antar wilayah.
Awal tahun 1987, lokal gedung dropping sudah selesai dan sudah mulai ditempati.  Kali ini SMA Negeri Prembun membuat trobosan baru 13 unit komputer beserta laboratoriumnya.  Diterbitkan pula majalah sekolah yang kemudian diberi nama majalah “LOGIKA” .
Pada tahun yang sama dibangun tempat parkir sepeda yang terletak di sebelah selatan laboratorium, kemudian perluasan parkir sepeda yang kadang difungsikan sebagai aula jika ada pertemuan atau peringatan hari besar tertentu.  Jumlah awal siswa pada awal tahun 1988 telah mencapai 613 orang dengan penerimaan siswa pertahun sekitar 240 orang.  Jumlah tenaga edukatif juga semakin banyak dengan hadirnya pegawai baru maupun mutasi dengan jumlah kelas mencapai 15 kelas.  Usia SMA Negeri Prembun berdasarkan urutan senioritasnya  adalah nomor 3.  Prestasi demi prestasi diraih sejalan dengan perkembangan waktu.  Tercatat pada akhir tahun ajaran 1986/ 1987 sebanyak 19 siswa  diterima di berbagai PTN, melalui jalur PMDK.
Kemudian pada tahun 1991 diangkatlah Drs. Kasiran Djojoatmodjo menjadi Kepala SMAN Prembun menggantikan Drs Achmad Chafid.  Perkembangan fisik lingkungan sekolah terus menerus bertambah.  Masih ada pada tahun yang sama dibangun 1 lokal bangunan berisi 2 ruangan kelas dan terletak di ujung utara dari kompleks SMAN Prembun untuk mengantisipasi jumlah siswa yang makin bertambah banyak.  Sasaran yang difokuskan dalam perkembangan ini adalah penambahan buku-buku perpustakaan dalam jumlah yang relatif besar, terutama buku-buku teks pelengkap untuk mata pelajaran pada kelas dan jenjang masing-masing.
Perkembangan demi perkembangan telah dicapai selama ini membawa SMAN Prembun ke dalam satu grade tersendiri dalam dunia pendidikan.  Seiring dengan itu pula tercatat dua orang guru senior yang telah ikut membentuk  SMAN Prembun telah diangkat menjadi Kepala SMA, Salim P., BA. diangkat menjadi Kepala Sekolah Negeri yang diperbantukan  di SMA PGRI Prembun, sedangkan satunya lagi adalah Drs. S. Siswadi yang diangkat menjadi Kepala SMAN Pejagoan.  Pada lulusan Tahun Ajaran 1991/ 1992 di antara siswa diterima pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.  Ini suatu prestasi yang membanggakan semua warga SMAN Prembun karena dengan momentum seperti inilah yang akan mengangkat kredibilitas SMAN Prembun dalam jajaran SMA yang prestisius.

0 komentar: